Google-Translate-Chinese (Simplified) BETA Google-Translate-English to French Google-Translate-English to German Google-Translate-English to Italian Google-Translate-English to Japanese BETA Google-Translate-English to Korean BETA Google-Translate-English to Russian BETA Google-Translate-English to Spanish
Powered by
Grab this Widget

Saat tubuh Anda berkeringat lebih, perlukah mengonsumsi minuman elektrolit?



Pasti Anda pernah mengonsumsi minuman elektrolit yang banyak dijual dipasaran. Biasanya, minuman elektrolit dikonsumsi saat tubuh merasa lelah atau lemas. Elektrolit sendiri merupakan istilah ilmiah dari garam.

Jika Anda melihat bahan-bahan yang tertulis dikemasannya akan tertera sodium klorida, potasium, dan magnesium, yang merupakan garam mineral. Sel-sel dalam tubuh Anda membutuhkan mineral untuk melancarkan rangsangan elektronik agar fungsi tubuh tetap dalam keadaan normal. Ginjal bekerja keras untuk menjaga konsentrasi elektrolit dalam darah
 
agar tetap konsisten.

Saat Anda berolahraga atau produksi keringat cukup banyak, maka akan kehilangan cukup banyak elektrolit. Jika tidak segera digantikan maka tubuh akan terasa lemas, pusing. Lalu, jika keadaan tersebut dibiarkan dalam waktu lama bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Jadi minuman elektrolit dibutuhkan saat tubuh benar-benar kehilangan banyak
 
cairan.

Setelah latihan kardio selama 30 menit sebenarnya Anda tidak membutuhkan minuman elektrolit. Anda hanya cukup minum banyak air putih. Tetapi jika Anda melakukan lari maraton atau olahraga selama 2 jam, maka dibutuhkan minuman elektrolit untuk menggantikan mineral yang hilang melalui keringat. Sebaiknya pilih minuman elektrolit yang tidak mengandung gula, apalagi jika kadar gula dalam darah cukup tinggi.
• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Follow


ShoutMix chat widget
free counters